-->

Monday, December 11, 2017

Pesantren Penuhi Kebutuhan Sehari-hari dengan Hidroponik
PESANTREN SINIANG -- Sejumlah pengurus Aspirasi para Lora dan Gus (Asparagus) Kabupaten Jember, Jawa Timur, Ahad (12/3) sekitar pukul 16.00 WIB mengunjungi petani hidroponik di Yayasan Roudlotul Mutaalimin (Yasrama) Gumuk Sanggar Desa Baratan, Kecamatan Patrang, Kabupaten Jember.

Kunjungan para pengurus organisasi putra  kiai Nahdlatul Ulama  (NU) ini dimaksudkan untuk mengenal lebih dekat bagaimana cara bertani dengan sitem hidroponik.

“Kami sangat tertarik sekali, makanya kami ke sini bersama pengurus untuk belajar bagaimana bertani  hidroponik dengan sistem green house ini , mudah-mudahan bisa dikembangkan di pondok-pondok pesantren,” jelas  Ketua Asparagus Jember, Gus Rodi.

Menurut salah satu pengurus Pondok Pesantren Darus Sholah, Tegal Besar, Kaliwates Jember ini, sebenarnya potensi pesantren sangat besar.

“Di ponpes Jember ini, hidup ratusan ribu santri dan sejumlah lahan yang masih belum dimanfaatkan, khususnya di desa-desa. Hal ini merupakan potensi terpendam. Bisa dijadikan pasar sekaligus produsen.  Jika dikelola dengan baik saya yakin akan luar biasa,” jelasnya.

Pernyataan ini dikuatkan Gus Robif. Putra kiai asal  Kecamatan Umbulsari ini mengakui bahwa lahan yang belum dimanfaatkan di pondoknya masih cukup luas. Karena masih belum tahu ilmunya, maka lahan itu masih dibiarkan begitu saja.

Padahal, kalau dimanfaatkan untuk kebutuhan sayur, seperti kangkung, sawi  dan sayuran lain yang harus dibeli setiap hari tidak kurang dari dua karung. “Untuk itu kami berpikir pesantren harus bisa memenuhi kebutuhannya sendiri, khususnya kebutuhan sehari-hari,” timpal Gus Fauzan.

“Makanya kami berpikir bagaimana pesantren dapat memanfaatkan potensinya. Sebagai lembaga dari putra-putra kiai, kami ingin mengembangkan ekonomi pesantren. Sebelum mengembangkan yang lain, mungkin bertani hidroponik, bisa kita awali,” pungkasnya.

Sementara itu Ketua Pengurus Yasrama Kustiono Musri menyampaikan kesenangannya dikunjungi para putra kiai nu ini. Menurutnya mimpi itu juga terselip di benaknya.

“Saya juga mimpi, untuk mengembankan hidroponik ke seribu pesantren. Kedatangan para lora dan gus membuat mimpi itu mendekati kenyataan. Kami berharap pertemuan ini bukan akhir, tapi awal. Kami siap 25 jam menerima kedatangan njenengan,” katanya.
 
Sebelumnya para lora dan gus yang datang setelah shalat Ashar langsung menuju lokasi penanaman hidroponik. Ada beberapa jenis sayuran yang ditanam, antara lain sawi, kangkung, lombok, tomat, dan lainnya.

Dalam kesempatan itu tampak para lora dan gus ini  serius mengamati semua jenis tanaman sayuran, sambil menanyakan polanya mulai dari sistem penanaman, perawatan, biaya yang dibutuhkan, tenaga dan pemasarannya. (sumber)

Kembali ke Menu Utama || PKBM Pakkat || Pesantren Lae Toras || Alumni || KBAA || Yayasan Mahmun Syarif Marbun || PMPSNews || Pesantren Berbagi || PKBM Kata Bijak

Pemilihan nama Pesantren Siniang sebagai nama tim perawatan Masjid di Sininag dalam kapasitas sebagai putra dan anak-anak almarhum Jureman Marbun (Mahmun Syarif Marbun) bertujuan untuk memberi motivasi kepada pihak yang terlibat dan warga untuk menjadi kiyai minimal dalam keluarga masing-masing.

0 comments:

Post a Comment

Start Work With US

Contact Us
PESANTREN SINIANG
+123-456-789