-->

Wednesday, December 20, 2017

Badan Usaha Milik #Pesantren (#BUMP) Ini Kelola Tambang Fosfat Terbesar di Jatim dan Punya Galangan Kapal
PESANTREN SINIANG -- Badan Usaha Milik Pesantren (BUMP) yang dikelola Pesantren Sunan Drajat, memiliki tambang fosfat terbesar di Jawa Timur. Tidak hanya itu, mereka juga mempunyai galangan pembuatan kapal dan sejumlah pabrik yang menghasilkan beberapa produk.

Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mendatangi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat. Kedatangan ini bertepatan dengan acara wisuda santri Ponpes Sunan Drajat.

Saat tiba di ponpes itu, Paloh mendapatkan sebuah selendang hijau, yang menjadi tanda sebagai tamu dan warga kehormatan Ponpes Sunan Drajat.

"Pondok Sunan Drajat harus di-eman-eman. Agar tidak habis warisan kedamaian ini. Hanya satu peninggalan Wali Songo dan damai. Siapa saja datang ke sini, ya temannya Pondok Sunan Drajat," kata pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur dalam sambutannya di Jalan Sunan Drajat, Banjarwati, Lamongan, Jawa Timur, Selasa (21/3/2017).

Ke Ponpes Sunan Drajat, Surya Paloh Dijadikan Warga KehormatanSurya Paloh dikalungi selendang sebagai warga kehormatan ponpes. (Jabbar Ramdhani/detikcom)

"Pondok Pesantren Sunan Drajat ini satu-satunya pondok pesantren yang tersisa peninggalan dari Wali Songo. Sisanya, delapan lainnya sudah hilang. Satu-satunya peninggalan Wali Songo cuma ada Sunan Drajat," imbuh Ghofur, yang menyebutkan pula bahwa ponpes itu memiliki santri sekitar 12 ribu orang.

Ghofur lalu menyebut ponpes itu memiliki luas sekitar 40 hektare yang jika ditambah dengan pabrik-pabrik yang dimiliki luasnya menjadi sekitar 110 hektare. Ghofur, yang mengelola pesantren ini sejak 1977, sudah memiliki beberapa pabrik, di mana para santri yang juga ikut mengerjakannya.

"Ponpes Sunan Drajat punya fosfat. Terbesar di Jawa Timur. Saya ingin diajari menjadi pabrik fosfat yang besar di Indonesia. Saya juga punya produksi kapal. Kalau mau beli kapal, ke pondok saja. Lebih murah," ujarnya.

Di lokasi yang sama, Paloh sepakat dengan pernyataan Ghofur untuk menjaga dan melestarikan ponpes. Sebab, kehadiran ponpes penting di samping keberadaan pendidikan formal yang dikelola oleh pemerintah.

"Di samping pendidikan negeri yang diatur pemerintah, saya anggap pesantren tidak kalah pentingnya di negara ini. Pendidikan seperti pesantren ini, tercatat ada 25 ribu pesantren di negara ini," ujar Paloh.

"Dan salah satu pesantren terbesar di negara ini adalah Ponpes Sunan Drajat. Salah kalau orang tidak eman terhadap Ponpes Sunan Drajat ini. Memang wajib bagi kita untuk meng-eman-kan," sambungnya.

Sebelumnya, Ghofur menunjukkan beberapa produk yang dihasilkan oleh Ponpes Sunan Drajat ini di kediamannya. Di antaranya garam dapur, air mineral, juga biodiesel yang berasal dari kemiri sunan.

Di rumahnya yang berada di kompleks ponpes ini juga ada beberapa dokumentasi tokoh maupun figur nasional yang dipasang di dinding rumah. Di antaranya foto Abdul Ghofur dengan Soeharto, Susilo Bambang Yudhoyono, Setiawan Djodi, Iwan Fals, dan Slank.  (sumber)


Kembali ke Menu Utama || PKBM Pakkat || Pesantren Lae Toras || Alumni || KBAA || Yayasan Mahmun Syarif Marbun || PMPSNews || Pesantren Berbagi || PKBM Kata Bijak

Pemilihan nama Pesantren Siniang sebagai nama tim perawatan Masjid di Sininag dalam kapasitas sebagai putra dan anak-anak almarhum Jureman Marbun (Mahmun Syarif Marbun) bertujuan untuk memberi motivasi kepada pihak yang terlibat dan warga untuk menjadi kiyai minimal dalam keluarga masing-masing.

0 comments:

Post a Comment

Start Work With US

Contact Us
PESANTREN SINIANG
+123-456-789